LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN
Rombel 1
PEMBUATAN “ENZIM PAPAIN”
PRAKTIKAN
KURNIASIH DEWI 5401411050
ETY PRIYANI N.F 5401411004
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Enzim
Papain dapat diisolasi dari getah tanaman papaya (Carica Papaya) yang terdapat
pada daun, batang dan buah papaya yang masih muda. Enzim papain mulai dikenal
sejak tahun 1750 ketika Griffith Mugles melaporkan bahwa getah dari papaya
merupakan protein yang bersifat mencerna. Wurtz dan Bonchurt pertama kali
meneliti segi kimia papain pada tahun 1879 dan melaporkan bahwa papain dalam
getah papaya merupakan suatu enzim proteolitik. Dalam industri makanan dan
minuman papain digunakan untuk melunakkan daging, stabilizer dalam pembuatan
sirup dari sari buah, penggumpal susu dalam pembuatan keju. Dalam bidang
kefarmasian papain digunakan sebagai pelancar pencernaan, luka infeksi,
mengurangi penggumpalan darah sebelum operasi serta meningkatkan penumbuhan
inflamasi akut. Papain juga digunakan dalam proses memperoleh kembali perak
dari film yang sudah tidak terpakai.
Beragamnya
manfaat papain dalam banyak industri, praktikan akan membuat enzim papain.
Tujuan dari pembuatan enzim papain ini adalah supaya praktikan mempunyai
keterampilan dalam pembuatan enzim papain. Sebagai calon guru dibidang boga,
praktikan dapat berbagi keterampilan dalam pembuatan enzim papain ini kepada
para siswa yang mengambil studi tata boga. Selain itu praktikan dapat
memanfaatkan keterampilan dalam pembuatan enzim papain ini sebagai usaha
industri kecil dalam rumah tangga, mengingat banyaknya menfaat dari enzim
papain ini.
2
Tujuan
Tujuan dari praktek ini adalah mampu
membuat enzim papain yang baik serta dapat mengetahui faktor-faktor apa saja
yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan enzim papain. Selain itu agar
mahasiswa mendapat pengetahuan, ketrampilan ataupun bekal tentang cara
pembuatan enzim papain.
3
Manfaat
Manfaat dari praktek ini adalah :
a.
Mengetahui bagaimana
pembuatan enzim papain yang baik dan benar.
b.
Dapat
memberikan pedoman bagi mahasiswa lain yang melakukan praktek pembuatan enzim
papain.
c.
Menjadi bekal
mahasiswa untuk berwirausaha dan mendapat pengalaman dalam pembuatan enzim
papain.
d.
Menambah
kreatifitas dan inovasi mahasiswa dalam mengolah bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar agar menjadi makanan yang bermutu gizi baik dan layak untuk
dikonsumsi
BAB II
LANDASAN
TEORI
1.
Prinsip Dasar
Pembuatan enzim papain
Papain merupakan enzim protease yang
terkandung dalam getah papaya, baik dalam buah, batang dan daunnya. Sebagai
enzim yang berkemampuan memecahkan molekul protein, dewasa ini papain menjadi
suatu produk yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik di rumah
tangga maupun industri. Papain juga dapat digunakan dalam industri pengolahan
daging. Daging dari hewan tua pun dapat menjadi lunak kalau menggunakan papain.
Biasanya daging hewan tua bertekstur
sangat keras (alot)
Caranya dengan menorehkan alat sadap ke
buah, batang ataupun daun pepaya yang sudah berusia 2,5 sampai 3 bulan. Waktu
penyadapannya pagi hari sebelum matahari terbit, sekitar pukul 05.30-08.00,
atau pada sore hari sebelum matahari terbenam, sekitar pukul 17.30 – 18.30.
Getah hasil penyadapan buah dapat diolah
menjadi papain kasar (cured papain).
Cara pengolahannya sebagai berikut: getah dari penyadapan dicampur dengan
larutan sulfit 0,7%sebanyak empat kali jumlah getah, lalu diaduk hingga merata
dengan alat pengaduk (mixer). Campuran ini biasanya akan membentuk emulsi getah
berwarna putih susu yang agak kental. Selanjutnya emulsi getah dikeringkan
hingga menjadi papain kasar
2.
Persiapan
Pelaksanaan
1)
Pemilihan Bahan
Bahan
yang akan digunakan untuk membuat enzim papain harus menggunakan bahan-bahan
yang berkualitas baik dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya. Bahan
yang digunakan untuk membuat enzim papain adalah alkohol, getah pepaya dan
sulfit.
2)
Pemilihan Alat
Ø 1 buah mangkok untuk
wadah getah pepaya.
Ø 1 buah sendok untuk
mengaduk getah pepaya.
Ø 1 buah gelas ukur
untuk wadah getah pada saat proses penguapan alkohol.
Ø 1 buah waterbath
untuk alat pengeringan atau digunakan untuk menuapkan getah papaya yang telah
dicampur dengan alkohol
3)
Syarat Bahan
yang digunakan
Ø getah pepaya tidak tercampur dengan bahan atau zat lain.
4)
Syarat Alat
Yang Digunakan
Ø Bersih
Ø Terjaga hiegiennya
Ø Tidak berkarat
Ø Tidak terkontaminasi dengan debu, bakteri ataupun kotoran lainnya
Ø Mudah untuk dibersihkan
Ø Tidak mengandung zat-zat yang berbahaya
5)
Cara pembuatan
Ø Mengumpulkan getah pepeaya selama satu minggu.
Ø Setelah mendapatkan getah papaya, getah tersebut dicampur dengan
alkohol, kemudian mencampurkan sulfit sesuai dengan ukuran yang telah dihitung.
Ø Aduk getah pepaya yang telah dicampur dengan alkohol dan sulfit
sampai tercampur rata.
Ø Setelah tercampur semuanya, kemudian mengeringkan campuran tersebut
dengan menggunakan alat waterbath sampai getah tersebut kering dan berubah
menjadi serbuk.
Ø Setelah menjadi serbuk, enzim papain siap dikemas
BAB
III
METODOLOGI
Praktek
pembuatan tahu nabati dilaksanakan tanggal 21 Desember 2012
1.
Metode Penentuan Bahan
Metode yang digunakan dalam proses penentuan bahan pembuatan adalah metode praktek.. Melalui metode
praktik, bahan yang dipilih adalah bahan yang mempunyai kualitas baik. Dalam
bab ini, bahan dasar yang digunakan adalah getah pepaya.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan enzim
papain antara lain :
§ Getah pepaya
§ Sulfit
§ Alkohol
2.
Metode Penentuan Alat
Metode yang dipakai dalam penentuan alat untuk pembuatan enzim
papain adalah metode tindakan. Yaitu praktikan langsung memilih semua alat yang
akan digunakan. Alat yang akan digunakan harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan. Adapun syarat-syarat alat yang akan digunakan dalam proses
pembuatan enzim papain antara lain:
Ø Bersih
Ø Terjaga hiegiennya
Ø Tidak berkarat
Ø Tidak terkontaminasi dengan debu, bakteri ataupun kotoran lainnya
Ø Mudah untuk dibersihkan
Ø Tidak mengandung zat-zat yang berbahaya
Untuk mendapatkan kondisi tersebut, sebelum melakukan praktikum
praktikan harus melakukan beberapa hal, diantaranya :
1.
Mengecek
alat-alat yang digunakan dalam kondisi baik
2.
Mencuci
alat-alat yang akan digunakan
Berikut merupakan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan enzim
papain :
Ø 1 buah mangkok untuk
wadah getah pepaya.
Ø 1 buah sendok untuk
mengaduk getah pepaya.
Ø 1 buah gelas ukur
untuk wadah getah pada saat proses penguapan alkohol.
Ø 1 buah waterbath
untuk alat pengeringan atau digunakan untuk menuapkan getah papaya yang telah
dicampur dengan alkohol
3.
Metode Praktek / percobaan
1.
Metode
Percobaan
Yaitu metode dimana praktikan melakukan
proses pembuatan enzim papain dengan mengacu pada teknik yang mereka ketahui.
Mulai dari persiapan, pengolahan sampai evaluasi.
Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan enzim papain antara lain
:
Ø Mengumpulkan getah pepeaya selama satu minggu.
Ø Setelah mendapatkan getah papaya, getah tersebut dicampur dengan
alkohol, kemudian mencampurkan sulfit sesuai dengan ukuran yang telah dihitung.
Ø Aduk getah pepaya yang telah dicampur dengan alkohol dan sulfit
sampai tercampur rata.
Ø Setelah tercampur semuanya, kemudian mengeringkan campuran tersebut
dengan menggunakan alat waterbath sampai getah tersebut kering dan berubah
menjadi serbuk.
Ø Setelah menjadi serbuk, enzim papain siap dikemas.
4.
Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data praktek, metode yang digunakan adalah metode
pengamatan . Yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung. Praktikan
mengamati setiap perubahan-perubahan yang terjadi pada proses pembuatan enzim
papain . Selain itu, metode lain yang digunakan adalah metode tindakan. Yaitu
menjaga kestabilan temperatur pada saat proses pemasakan. Api yang digunakan pada
saat pemasakan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. .
Adapun data-data yang harus diperhatikan dan dicatat dalam pembuatan enzim papain meliputi :
a. Berat,
meliputi perubahan massa sebelum dan sesudah proses pembuatan enzim papain.
b. Tekstur,
meliputi perubahan tekstur sebelum dan
sesudah proses pembuatan enzim papain.
c. Warna,
meliputi perubahan warna sebelum dan sesudah proses pembuatan enzim papain.
d. Rasa,
meliputi perubahan rasa sebelum dan sesudah proses pembuatan enzim papain.
5.
Metode Analisis Data
Metode ini merupakan metode yang dilakukan untuk menjabarkan data
yang diperoleh dari pengamatan selama proses percobaan berlangsung. Metode yang
digunakan dalam analisis data menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif
adalah metode analisis data berdasarkan data-data yang dihasilkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a. Data Timbang dan Pengamatan hasil
Praktek
Adapun data yang dihasilkan dari praktek pembuatan enzim papain adalah
sebagai berikut :
Jenis Data
|
Pengamatan
|
||
Awal (getah pepaya )
|
Perubahan
|
Akhir (enzim papain)
|
|
Berat
|
|
Ada
|
|
Tekstur
|
Kental
|
Ada
|
Serbuk kasar
|
Warna
|
Putih
|
Ada
|
Putih keabu-abuan
|
Aroma
|
Khas getah pepaya
|
Tidak Ada
|
Khas getah papaya
|
2. Pembahasan
1) Berat
Berat
awal getah pepaya adalah g. Setelah
menjadi enzim papain beratnya berubah menjadi
g. Perubahan ini dipengaruhi oleh perubahan tekstur enzim papain.
Tekstur awal getah pepaya kental dan lengket, setelah menjadi enzim papain
teksturnya berubah menjadi serbuk kasar. Perubahan tekstur ini jelas
mempengaruhi berat getah awal tersebut, Sehingga berat akhir dari getah
tersebut berkurang.
2) Tekstur
Tekstur awal getah pepaya adalah kental
dan lengket, setelah menjadi enzim papain, teksturnya berubah menjadi serbuk
kasar. Perubahan ini terjadi karena dalam proses pembuatannya getah pepaya
tersebut diuapkan sampai kering, akibat penguapan tersebut teksturnya berubah
menjadi serbuk kasar. Serbuk inilah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk
pengempukan daging tua sehingga menjadi lunak.
3) Warna
Warna awal getah pepaya adalah putih,
setelah menjadi enzim papain warnanya berubah menjadi putih keabu – abuan.
Perubahan warna ini terjadi karena dalam proses pembuatannya getah tersebut
dicampur dengan sulfit dan alkohol. Pencampuran ini mempengaruhi perubahan
warna getah papaya tersebut setelah menjadi enzim.
4) Aroma
Aroma awal getah pepaya adalah aroma
khas getah pepaya, setelah menjadi enzim papain aromanya tetap aroma khas getah
papaya dan semakin menyengat. Aroma yang menyengat ini dipengaruhi oleh
penambahan alkohol pada proses pembuatan enzim papain tersebut.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah
praktikan melakukan praktek dapat di ambil kesimpulan bahwa pembuatan enzim
papain akan menambah keterampilan praktikan dalam membuat enzim. Selain itu
praktikan juga dapat memanfaatkan pohon pepaya yang ada di sekitar lingkungan
tempat tinggal kita.
2. Saran
Saran
yang diberikan untuk memaksimalkan praktikum pembuatan enzim papain yaitu Dalam membuat enzim
papain, sebaiknya dalam pengambilan dan pengumpulan getah pepaya harus
dipersiapkan sekitar lebih lama sebelum membuat enzim papain supaya mendapatkan
hasil enzim papain yang banyak.