LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN
Rombel 1
PEMBUATAN “KECAP KILAT”
PRAKTIKAN
KURNIASIH DEWI 5401411050
ETY PRIYANI N.F 5401411004
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Kecap
adalah ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang ditambahkan dengan bumbu lain
seperti gula jawa, garam, keluwek, daun salam, daun jeruk, sereh, kayu manis.
Pernambahan bumbu tersebut bertujan untuk menambah cita rasa dari kecap yang
dihasilkan. Biasanya dalam pembuatan kecap membutuhkan waktu yang lama.
Sehingga untuk industri kecil jika membutuhkan waktu yang lama pada proses
pembuatannya akan membuat waktu yang ada menjadi tidak efisien.
Berdasarkan
hal tersebut dibutuhkan cara pembuatan kecap yang lebih singkat agar waktu yang
digunakan bisa menjadi lebih efisien. Caranya dengan pembuatan kecap kilat.
Kecap kilat adalah kecap yang dibuat dengan proses yang singkat dan tidak
membutuhkan banyak waktu.
Dalam
praktek pembuatan kecap kilat juga bertujuan untuk menambah keterampilan dan
pengetahuan mahasiswa tentang pembuatan kecap. Serta digunakan sebagai pedoman
atau acuan mahasiswa sebagai calon
pendidik.
2
Tujuan
Tujuan dari praktek ini adalah mampu membuat kecap
kilat yang baik serta dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus
diperhatikan dalam proses pembuatan kecap kilat. Selain itu bertujuan untuk
menambah pengetahuan, bekal atau acuan dan keterampilan mahasiswa tentang
pembuatan kecap. Selain itu agar mahasiswa
dapat mengetahui proses finishing produk sesuai dengan peraturan.
3
Manfaat
Manfaat dari praktek ini adalah :
Ø Mengetahui
bagaimana pembuatan kecap kilat yang baik dan benar.
Ø Dapat
memberikan panduan awal bagi mahasiswa lain yang melakukan praktek pembuatan kecap
kilat.
Ø Menjadi
bekal mahasiswa untuk berwirausaha dan mendapat pengalaman dalam pembuatan
kecap kilat.
Ø Menambah
kreatifitas dan inovasi mahasiswa dalam mengolah bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar agar menjadi makanan yang bermutu gizi baik dan layak untuk
dikonsumsi
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.
Prinsip Dasar
Kecap
kilat adalah pembuatan kecap yang dilakukan dengan singkat. Cara pembuatannya
dengan merendam kedelai selama semalam (± 6 jam). Hal ini lakukan agar kedelai
yang dihasilkan bisa mengembang (melar) dan dapat diolah dengan lebih mudah.
Cara
pengambilan sari kedelai dalam pembuatan kecap kilat ada 2 cara yaitu dengan
cara di rebus ataupun dengan disangrai. Keduanya memiliki cara yang berbeda
dalam proses pembuatannya tetapi dalam hasilnya tidak terlalu berbeda.
2. Persiapan
Pelaksanaan
1) Pemilihan
Bahan
¯ Sortasi
Yaitu proses
pemilihan bahan dasar pembuatan kecap kilat. Dalam hal ini, bahan dasar yang digunakan
adalah kedelai. Bahan dasar yang dipilih harus murni, bersih dan tidak
terkontaminasi dengan senyawa lain.
¯ Washing
Yaitu pencucian yang dilakukan untuk membersihkan
atau menghilangkan kotoran yang masih menempel pada bahan baik berupa debu,
noda, mikroba dan sebagainya.
2) Pemilihan
alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan kecap kilat
yaitu :
¯ 1
buah kompor yang digunakan sebagai sumber panas.
¯ 1
buah panci yang digunakan sebagai media dalam perambatan panas dan digunakan
dalam proses pasteurisasi.
¯ 1
buah sutil yang digunakan sebagai pengaduk dalam proses homogenisasi.
¯ 1
buah blender untuk menghaluskan kedelai dan bumbu – bumbu yang digunakan.
¯ 1
buah saringan yang digunakan untuk menyaring kedelai yang sudah dihaluskan
¯ 1
buah wadah yang digunakan sebagai tempat
ketika kecap kilat sudah jadi
¯ 1
buah gelas ukur yang digunakan untuk mengukur kebutuhan air yang akan
digunakan.
3) Syarat
bahan yang digunakan
¯ Kedelai
yang digunakan dalam keadaan bersih
¯ Kedelai
yang akan digunakan tidak mengalami cacat fisik (masih utuh), tidak berbau dan
memiliki warna yang cerah
¯ Gula
merah yang digunakan adalah gula aren
¯ Pilih
keluwek yang tua yaitu keluwek yang jika di kocok akan berbunyi
4) Syarat
alat yang digunakan
¯ Bersih
¯ Terjaga
hiegiennya
¯ Tidak
berkarat
¯ Tidak
terkontaminasi dengan debu, bakteri ataupun kotoran lainnya
¯ Mudah
untuk dibersihkan
¯ Tidak
mengandung zat-zat yang berbahaya
5) Cara
pembuatan
¯ Menyiapkan
bahan dan alat yang akan digunakan.
¯ Mencuci
semua peralatan yang akan digunakan.
¯ Merebus
kedelai hingga mengeluarkan gelembung sambil diaduk-aduk. Proses pemasakan yang
bertujuan untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada dalam bahan yang akan diolah
dengan suhu dibawah 1000 C.
¯ Memotong
gula merah dan lengkuas hingga halus .
¯ Memasukkan
lengkuas, daun salam, daun jeruk dan sereh ke dalam blender lalu di haluskan
¯ Setelah
mendidih, kedelai ditiriskan lalu didiamkan beberapa saat
¯ Lalu
masukkan kedelai dalam blender untuk dihaluskan
¯ Saring
kedelai yang telah di blender lalu masukkan ke dalam panci untuk proses
perebusan.
¯ Campurkan
bahan yang telah di haluskan, gula merah, peka dan garam ke dalam panci.
¯ Tunggu
hingga mengental sambil di aduk
BAB III
METODOLOGI
Praktek pembuatan kecap kilat
dilaksanakan tanggal 24 September 2012
1.
Metode
Penentuan Bahan
Metode
yang digunakan dalam proses penentuan bahan pembuatan adalah metode praktek. Melalui metode praktek,
bahan yang dipilih adalah bahan yang mempunyai kualitas baik. Dalam bab ini,
bahan dasar yang digunakan adalah kedelai. Adapun masih berbentuk bulat utuh,
berwarna terang, tidak mengalami cacat fisik dan tidak berbau.
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kecap kilat antara lain :
§ Kedelai 500 g
§ Daun
Salam 3 Lembar
§ Daun
Jeruk 2 Lembar
§ Sereh 1 Batang
§ Gula
Merah 1 Kg
§ Keluwek 2 Buah
§ Garam
Halus 2 sdt
§ Lengkuas 1 ons
§ Kayu
Manis 1 Batang
§ PK 5 Butir
2. Metode Penentuan Alat
Metode
yang dipakai dalam penentuan alat untuk pembuatan kecap kilat adalah metode tindakan.
Yaitu praktikan langsung memilih semua alat yang akan digunakan. Alat yang akan
digunakan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Adapun syarat-syarat
alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan kecap antara lain:
·
Bersih
·
Terjaga hiegiennya
·
Tidak berkarat
·
Tidak terkontaminasi dengan debu,
bakteri ataupun kotoran lainnya
·
Mudah untuk dibersihkan
·
Tidak mengandung zat-zat yang berbahaya
Untuk
mendapatkan kondisi tersebut, sebelum melakukan praktikum praktikan harus
melakukan beberapa hal, diantaranya :
1. Mengecek
alat-alat yang digunakan
2. Mencuci
alat-alat yang akan digunakan
3. Mengecek
kebocoran alat yang akan digunakan
4. Tidak
menggunakan alat-alat yang sudah rusak, berkarat, dll.
Berikut
merupakan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kecap kilat :
·
1 buah kompor yang digunakan sebagai
sumber panas.
·
1 buah panci yang digunakan sebagai
media dalam perambatan panas dan digunakan dalam proses pasteurisasi.
·
1 buah sutil yang digunakan sebagai
pengaduk dalam proses homogenisasi.
·
1 buah blender untuk menghaluskan
kedelai dan bumbu – bumbu yang digunakan.
·
1 buah saringan yang digunakan untuk
menyaring kedelai yang sudah dihaluskan
·
1 buah wadah yang digunakan sebagai tempat ketika kecap kilat sudah jadi
·
1 buah gelas ukur yang digunakan untuk
mengukur kebutuhan air yang akan digunakan.
3.
Metode
Praktek / Pembuatan
1. Metode
Percobaan
Yaitu metode dimana praktikan melakukan proses
pembuatan kecap kilat dengan mengacu pada teknik yang mereka ketahui. Mulai
dari persiapan, pengolahan sampai evaluasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
pembuatan kecap kilat antara lain :
1.
Menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan.
2.
Mencuci semua peralatan yang akan digunakan.
3.
Merebus kedelai hingga mengeluarkan
gelembung sambil diaduk-aduk. Proses pemasakan yang bertujuan untuk membunuh
bakteri-bakteri yang ada dalam bahan yang akan diolah dengan suhu dibawah 1000C.
4.
Memotong gula merah dan lengkuas hingga
halus .
5.
Memasukkan lengkuas, daun salam, daun
jeruk dan sereh ke dalam blender lalu di haluskan
6.
Setelah mendidih, kedelai ditiriskan
lalu didiamkan beberapa saat
7.
Lalu masukkan kedelai dalam blender untuk
dihaluskan
8.
Saring kedelai yang telah di blender
lalu masukkan ke dalam panci untuk proses perebusan.
9.
Campurkan bahan yang telah di haluskan,
gula merah, peka dan garam ke dalam panci.
10.
Tunggu hingga mengental sambil di aduk
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data praktek, metode yang digunakan adalah metode pengamatan. Yaitu
metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung. Praktikan mengamati setiap
perubahan-perubahan yang terjadi pada proses pembuatan kecap kilat . Selain
itu, metode lain yang digunakan adalah metode tindakan. Yaitu menjaga
kestabilan temperatur pada saat proses pemasakan. Api yang digunakan pada saat
pemasakan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. .
Adapun
data-data yang harus diperhatikan dan dicatat dalam pembuatan kecap kilat
meliputi :
a. Berat,
meliputi perubahan massa sebelum dan sesudah proses pembuatan kecap kilat.
b. Warna,
meliputi perubahan warna sebelum dan sesudah proses pembuatan kecap kilat.
c. Rasa,
meliputi perubahan rasa sebelum dan sesudah proses pembuatan kecap kilat
d. Tekstur
, meliputi perubahan bentuk sebelum dan sesudah pembuatan kecap kilat
e. Aroma,
meliputi perubahan aroma sebelum dan sesudah pembuatan kecap kilat
5.
Metode
Analisis Data
Metode
ini merupakan metode yang dilakukan untuk menjabarkan data yang diperoleh dari
pengamatan selama proses percobaan berlangsung. Metode yang digunakan dalam
analisis data menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode
analisis data berdasarkan data-data yang dihasilkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a. Data Timbang dan Pengamatan hasil
Praktek
Adapun data yang dihasilkan dari praktek pembuatan kecap
kilat adalah sebagai berikut :
Jenis Data
|
Pengamatan
|
|||
Kacang Kedelai
|
Kacang Kedelai yang telah di rendam
|
Sari kedelai
|
Kecap
|
|
Berat
|
250 g
|
500 g
|
1300 g
|
800 g
|
Warna
|
Putih
|
Putih
|
Putih kekuningan
|
Hitam
|
Rasa
|
Hambar
|
Hambar
|
Hambar
|
Manis
|
Tekstur
|
Keras
|
Sedikit lunak
|
Cair
|
Sedikit kental
|
Aroma
|
Langu
|
Langu
|
Sedikit langu
|
Harum rempah-rempah
|
b.
Analisa data
Dari
data diatas, dapat dijabarkan data sebagai berikut :
Ø Berat
Berat kedelai ketika belum diolah 250 g lalu setelah
melalui proses perendaman berubah menjadi 500 g. Setelah melalui proses
pengambilan sari memperoleh 1300 g sedangkan berat kecap yang dihasilkan adalah
800 g.
Ø Warna
Warna kedelai adalah putih. Warna kedelai setelah
direndam juga berwarna putih. Setelah kedelai melalui proses pengambilan sari
warnanya berubah menjadi putih kekuningan. Tetapi setelah menjadi kecao
warnanya berubah menjadi hitam pekat.
Ø Rasa
Rasa kedelai yang semula hambar setelah direndam
ataupun setelah pengambilan sari tidak mengalami perubahan. Tetapi setelah
berubah menjadi kecap rasanya menjadi lebih manis.
Ø Tekstur
Tekstur yang dimiliki kedelai biasanya keras.
Setelah direndam teksture kedelai berubah menjadi sedikit lunak. Lalu setelah
di ambil sarinya, kedelai teksturnya cair. Perubahan itu terus terjadi hingga
sari kedelai berubah menjadi kecap dengan tektur yang sedikit kental.
Ø Aroma
Aroma kacang kedelai pada umumnya berbau langu.
Setelah di rendam kedelai tidak ada perubahan aroma atau bau tetapi setelah
proses oengambilan ekstrak bau langunya seikit berkurang.
2.
Pembahasan
Ø Berat
Berat kedelai sebelum diolah beratnya 250 g. Setelah
di rendam beratnya berubah menjadi 500 g. Hal ini terjadi karena pada proses
perendaman banyak air yang terserap oleh kedelai sehingga tekstur kedelai pun
menjadi lebih lunak dari sebelumnya. Setelah direndam kemudian kedlai di
blender untuk mengambil ekstark dari kedelai. Pada proses ini berat bertambah
menjadi 1300 g karena pada saat di blender di beri sedikit agar lebih mudah
untuk dihaluskan. Setelah itu sari kedelai di rebus hingga kental. Pada proes
ini beratnya berkurang menjadi 800 g. Hal ini terjdi karena proses penguapan
yang terjadi pada saat perebusan ekstrak kedelai.
Ø Warna
Warna kedelai biasanya putih ataupun hitam. Tetapi
kedelai yang dipakai saat ini berwarna putih. Warna kedelai sebelum di rendam
dan sesudah di trendam tidak mengalami perubahan. Setelah kedelai berubah
menjadi sari kedelai warnanya berubah menjadi putih kekuningan. Setelah menjadi
kecap warnanya kembali berubah menjadi hitam pekat. Hal ini terjadi karena
penambahan gula jawa, pekak dan keluwek.
Ø Rasa
Rasa kedelai sebelum dan sesudah di rendam hambar.
Setelah di ekstrak pun tetap hambar. Tetapi setelah sari kedelai diolah menjadi
kecap rasanya berubah menjadi manis. Hal ini terjadi karena pada proses
pembuatan kecap di berikan gula jawa sebanyak 2 : 1 dari jumlah kedelai yang
digunakan.
Ø Tekstur
Tekstur yang
dimiliki kedelai biasanya keras. Setelah direndam teksture kedelai berubah
menjadi sedikit lunak. Lalu setelah di ambil sarinya, kedelai teksturnya cair.
Hal ini terjadi karena pada saat di ambil sarinya di tambah dengan air sehingga
sari yang di hasilkan menjadi cair. Perubahan itu terus terjadi hingga sari
kedelai berubah menjadi kecap dengan tektur yang sedikit kental. Tekstur kecap
berubah menjadi sedikit kental karena gula merah yang ada di dalamnya.
Ø Aroma
Aroma
semula sari kedelai kurang menyengat atau berbau langu. Tetapi setelah berubah
menjadi kecap aromanya berubah menjadi lebih menyengat dengan aroma
rempah-rempah yang khas. Hal ini terjadi karena pada proses pembuatan kecap di
tambahkan dengan rempah-rempah yang membuat rasa dari kecap menjadi lebih khas.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap
makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan
dasar pembuatan kecap adalah kedelai. Pada proses pengambilan ekstrak kedelai
bisa melalui 2 cara yaitu di rebus lalu di blender ataupun di sangrai lalu di
blender. Setiap cara mempunyai keunggulan yang berbeda.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi hasil kecap adalah penggunaan gula jawa, pemilihan
keluwek, sebaiknya diberi tambahan nanas agar aroma yang dihasilkan menjadi
lebih menyengat dan dapat mengikat protein. Sehingga kandungan yang ada di
dalam kecap menjadi lebih banyak.
2.
Saran
Untuk
menghindari kegagalan dalam pemuatan kecap kilat, adapun hal-hal yang harus
diperhatikan antara lain :
1.
Menggunakan gula jawa agar kecap
dihasilkan bisa berwarna hitam dan kental
2.
Dalam proses pembuatan kecap menggunakan
keluwek agar kecap yang dihasilkan menjadi lebih kental.
3.
Dalam proses pembuatan kecap sebaiknya
di beri tambahan nanas karena nanas dapat membuat aroma lebih menyengat dan
nanas juga berfungsi sebagai pengikat protein.
DAFTAR PUSTAKA
Play Casino Games | DrmCD
BalasHapusFor more information 경주 출장안마 on the most trusted 토토 사이트 추천 and secure online 대전광역 출장안마 casino games, visit www.dexerto.com. To learn more 창원 출장샵 about the gambling options offered, visit 시흥 출장샵 the Dexerto